Jumat, 22 Oktober 2010

Kawan - Kawan


Sekarang aku sudah duduk di kelas 2 SMA, belum begitu banyak yang ku lakukan dengan teman" baru ku, hanya saja kalau ingat sewaktu aku kelas 1 SMA. Yeah.. Sekolah baru, teman baru, pisah sama sahabat" SMP and "i don't like that" :(.Dihari pertama rada dongkol jga sma yg punya skul ! hhaa..., abis masa kelas baru ga ada kursi sma mejanya,jdi lesehan deh.. yang bener aje..-.-"

setelah nunggu beberapa hari baru dateng deh tu kursi ma meja.
hmm..,kalo msalah temen, biasalah kalo msih baru kenal pada jaim"an gtu B-) setelah berbulan bulan berlalu mulailah sifat gila+gokil bersama teman mulai terjalin seperti ini














Itu foto pas didepan kelas aku (x-2) waktu itu emang aku yg nyuruh mereka buat bergaya jadul !,lagian mau aja disuruh..hhaa,disini aku cma jadi orang blakang lyar :).tapi buat yang disini ;)

























Trus anak x-2 sma ibu Rabiah ngajak ke Pantai Swarangan !!!
otomatis gw ikut dong.., wiehh gile pertama kalinya tuh kepantai bareng - bareng temen sekelas,
di perjalanan di bumbui dengan ketawa - ketiwinya,nyanyian dan obrolan,dan setelah menempuh itu semua (ceile gya gw ^.<) behhhh pemandangannya boyy !!! ga ada duanya dah !



LIFE

HIDUP MENJADI BEGITU INDAH
KETIKA KITA BISA MENYENANGKAN
DAN MEMBANGGAKAN ORANG DISEKITAR
(PARENTS, THE FIRST)



SELAMA INI AKU BELUM BISA MEMBAHAGIAKAN MU
AKU SADAR PENGORBANANKU UNTUK ITU MASIH
SEUJUNG JARI, PERNAH TERLINTAS DIBAYANG KU
SAAT - SAAT PERJUANGANMU HANYA MENGINGINKAN
YANG TERBAIK BAGI KU

MUNGKIN AKU BELUM BISA MEMBUATMU
BERKATA :
"INI ANAKKU, YANG KU BANGGAKAN"

AKU MENCOBA BERUSAHA SEMAMPU KU
TAPI MAAFKAN AKU JIKA BELUM MEMBUAT
SEMUANYA MENJADI NYATA

Kamis, 21 Oktober 2010

Partai Politik

Peran Partai Politik

Partai politik merupakan ciri utama sistem politik yang demokratis. Sedangkan salah satu fungsi dari partai politik adalah pendidikan politik, ini merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh partai politik mengingat masih banyaknya masyarakat yang pendidikan politiknya masih sangat minim atau rendah.

Partai politik adalah yang bertugas memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Partai politik tidak hanya memperhatikan masyarakat di saat kampanye atau menjelang pesta demokrasi, setelah itu dilupakan dan dibubarkan tanpa ada yang namanya proses evaluasi. Tetapi kegiatan pendidikan politik ini juga harus berlangsung secara terus-menerus dan kenyataannya, partai politik justru memberikan contoh yang buruk. Harusnya partai politik menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara masayarakat dan elite dalam rangka mewujudkan cita–cita bangsa.

Pendidikan Politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Fungsi partai politik

a. Partai Politik sebagai Sarana Komunikasi Politik

Partai politik menampung aspirasi perorangan atau kelompok, kemudian me rumuskannya kembali untuk diperjuangkan. Partai politik juga dapat menjadi alat untuk menyampaikan kepentingan pemerintah kepada masyarakat.

b. Partai Politik sebagai Sarana Sosialisasi Politik

Di dalam ilmu politik, sosialisasi politik adalah proses melalui sikap dan orientasi terhadap fenomena politik, yang umumnya berlaku dalam masyarakat di mana ia berada. Sosialisasi politik oleh partai politik bisa berupa pengenalan program-program partai politik dengan harapan masyarakat dapat memiliki pengetahuan tentang politik dan partai politik dalam membangun bangsa.

c. Partai Politik sebagai Sarana Perekrutan Politik

Dalam fungsi ini, partai politik mencari anggota baru dan mengajak orang berbakat. Hal itu dapat diperoleh melalui kontak pribadi, persuasi, dan organisasi massa.

d. Partai Politik sebagai Sarana Pengatur Konflik

Dalam sebuah negara demokratis, perbedaan dan persaingan pendapat dalam masyarakat adalah sesuatu yang wajar. Jika sampai terjadi konflik, partai politik berusaha untuk mengatasinya.

Perkembangan partai Politik di Indonesia

· Jaman Penjajahan Belanda

Pada masa ini parpol tidak dapat hidup tentram. Jika ada parpol yang sifatnya menentang, maka akan segera dilarang oleh Pemerintah Belanda dan pemimpinnya diasingkan atau dipenjarakan. Partai pertama yang berdiri di Indonesia yaitu Indische Partij. Partai ini didirikan 25-12-1912 di Bandung. Dipimpin oleh 3 serangkai yaitu: Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara. tujuanan partai ini : melepaskan Hindia(indonesia) dari Nederland(Belanda). Namun, partai ini cuma berusia 8 bulan. Karena pemimpinnya masing-masing diasingkan ke Kupang, Bangka dan Banda kemudian diasingkan ke Nederland. Tahun 1919, setelah pulang dari Nederland, mereka mendirikan National Indische Partij yang dipimpin Ki Hajar Dewantara dan Douwes Dekker. Berdirinya N.I.P disusul beberapa partai. Yaitu: ISDV, PNI, Partai Indonesia, dan Partai Indonesia Raya.

· Jaman Penjajahan Jepang

Semula Jepang melarang adanya parpol. Namun, kemudian mereka menyetujui berdirinya Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) yang dipimpin 4 serangkai yaitu: Ir. Sukarno, Drs.Moh.Hatta, Ki Hajar Dewantara, Ki Haji Mansyur. Tapi pada akhirnya partai ini bubar Bulan Maret 1944 atas perintah Jepang.

· Jaman Kemerdekaan

Pada 3 November 1945, Pemerintah keluarkan maklumat yang salah satunya berisi bahwa pemerintah menginginkan timbulnya parpol agar rakyat dapat lebih mudah diatur. Parpol-parpol pun bermunculan sehingga pemilu pada tahun 1955 diikuti 28 parpol dan organisasi politik. Ironisnya, banyaknya parpol membuat pemerintahan jadi tidak stabil. Kabinet bergonta-ganti dalam waktu singkat. Akhirnya pemerintah menerapkan demokrasi terpimpin dan mengangkat Suharto menjadi presiden. Berdasar putusan presiden no.43 tahun 1970, hanya 9 partai yang diakui dan dapat ikut pemilu tahun 1971. Yakni PNI, NU, Partai Katolik, Partai Murba, PSII, IPKI, Parkindo, Perti, Parmusi. Untuk memperkuat birokrasi pemerintahan, Presiden Suharto membentuk sekretariat bersama Golkar. Pada 5 Januari 1973, NU, Parmusi, PSII, Perti bersatu menjadi parpol bernama Partai Persatuan Pembangunan. Pada 10 Januari 1973, PNI, Partai Katolik, IPKI, Parkindo, Partai Murba bersatu menjadi parpol bernama Partai Demokrasi Indonesia. Sesuai Tap MPR no VIII/1973, pemilu paling lambat dilaksanakan pada akhir tahun 1977. Pemilu diikuti oleh PPP, PDI, dan Golkar. Selama orba, Indonesia melaksanakan pemilu pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992, 1997.

· Jaman Reformasi

Reformasi lahir setelah runtuhnya rezim orba yang ditandai dengan mundurnya Presiden Suharto pada 21 Mei 1998. Pada jaman reformasi, peran parpol sangat besar dalam pemerintahan. Keberadaan parpol sangat berhubungan erat dengan kiprah para elite politik. Intinya, hakikat reformasi adalah tampilnya partisipasi penuh kekuatan-kekuatan masyarakat yang disalurkan lewat parpol sebagai pilar demokrasi. Dengan keluarnya UU no 2 tahun 1999 dan disempurnakan UU no 3 tahun 2002, maka tidak heran dapat muncul berbagai parpol sehingga jumlah parpol sangat banyak.

Jumlah Partai Politik Yang Sudah Berkembang

Pemilu 1955

Pemilu 1955 diikuti oleh 172 kontestan partai politik. Empat partai terbesar diantaranya adalah: PNI (22,3 %), Masyumi (20,9%), Nahdlatul Ulama (18,4%), dan PKI (15,4%).

Pemilu 1971

Pemilu 1971 diikuti oleh 10 kontestan, yaitu:

  1. Partai Katolik
  2. Partai Syarikat Islam Indonesia
  3. Partai Nahdlatul Ulama
  4. Partai Muslimin Indonesia
  5. Golongan Karya
  6. Partai Kristen Indonesia
  7. Partai Musyawarah Rakyat Banyak
  8. Partai Nasional Indonesia
  9. Partai Islam PERTI
  10. Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia

Pemilu 1977-1997

Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997 diikuti oleh 3 kontestan yang sama, yaitu:

  1. Partai Persatuan Pembangunan
  2. Golongan Karya
  3. Partai Demokrasi Indonesia

Pemilu 1999

Pemilu 1999 diikuti oleh 48 partai politik, yaitu:

1.

Partai Indonesia Baru

2.

Partai Kristen Nasional Indonesia

3.

Partai Nasional Indonesia - Supeni

4.

Partai Aliansi Demokrat Indonesia

5.

Partai Kebangkitan Muslim Indonesia

6.

Partai Ummat Islam

7.

Partai Kebangkitan Ummat

8.

Partai Masyumi Baru

9.

Partai Persatuan Pembangunan

10.

Partai Syarikat Islam Indonesia

11.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

12.

Partai Abul Yatama

13.

Partai Kebangsaan Merdeka

14.

Partai Demokrasi Kasih Bangsa

15.

Partai Amanat Nasional

16.

Partai Rakyat Demokratik

17.

Partai Syarikat Islam Indonesia 1905

18.

Partai Katolik Demokrat

19.

Partai Pilihan Rakyat

20.

Partai Rakyat Indonesia

21.

Partai Politik Islam Indonesia Masyumi

22.

Partai Bulan Bintang

23.

Partai Solidaritas Pekerja

24.

Partai Keadilan

25.

Partai Nahdlatul Ummat

26.

Partai Nasional Indonesia - Front Marhaenis

27.

Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia

28.

Partai Republik

29.

Partai Islam Demokrat

30.

Partai Nasional Indonesia - Massa Marhaen

31.

Partai Musyawarah Rakyat Banyak

32.

Partai Demokrasi Indonesia

33.

Partai Golongan Karya

34.

Partai Persatuan

35.

Partai Kebangkitan Bangsa

36.

Partai Uni Demokrasi Indonesia

37.

Partai Buruh Nasional

38.

Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong

39.

Partai Daulat Rakyat

40.

Partai Cinta Damai

41.

Partai Keadilan dan Persatuan

42.

Partai Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia

43.

Partai Nasional Bangsa Indonesia

44.

Partai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia

45.

Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia

46.

Partai Nasional Demokrat

47.

Partai Ummat Muslimin Indonesia

48.

Partai Pekerja Indonesia

Pemilu 2004

Pemilu 2004 diikuti oleh 24 partai politik, yaitu:

1.

Partai Nasional Indonesia Marhaenisme

2.

Partai Buruh Sosial Demokrat

3.

Partai Bulan Bintang

4.

Partai Merdeka

5.

Partai Persatuan Pembangunan

6.

Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan

7.

Partai Perhimpunan Indonesia Baru

8.

Partai Nasional Banteng Kemerdekaan

9.

Partai Demokrat

10.

Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

11.

Partai Penegak Demokrasi Indonesia

12.

Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia

13.

Partai Amanat Nasional

14.

Partai Karya Peduli Bangsa

15.

Partai Kebangkitan Bangsa

16.

Partai Keadilan Sejahtera

17.

Partai Bintang Reformasi

18.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

19.

Partai Damai Sejahtera

20.

Partai Golongan Karya

21.

Partai Patriot Pancasila

22.

Partai Sarikat Indonesia

23.

Partai Persatuan Daerah

24.

Partai Pelopor

Pemilu 2009

Pemilu 2009 diikuti oleh 38 partai politik nasional dan 6 partai politik lokal Aceh, yaitu:[1]

Partai politik nasional

1.

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)

2.

Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)*

3.

Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI)

4.

Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)

5.

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)

6.

Partai Barisan Nasional (Barnas)

7.

Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)*

8.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)*

9.

Partai Amanat Nasional (PAN)*

10.

Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB)

11.

Partai Kedaulatan

12.

Partai Persatuan Daerah (PPD)

13.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)*

14.

Partai Pemuda Indonesia (PPI)

15.

Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme)*

16.

Partai Demokrasi Pembaruan (PDP)

17.

Partai Karya Perjuangan (PKP)

18.

Partai Matahari Bangsa (PMB)

19.

Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)*

20.

Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)*

21.

Partai Republika Nusantara (RepublikaN)

22.

Partai Pelopor*

23.

Partai Golongan Karya (Golkar)*

24.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP)*

25.

Partai Damai Sejahtera (PDS)*

26.

Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBK Indonesia)

27.

Partai Bulan Bintang (PBB)*

28.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)*

29.

Partai Bintang Reformasi (PBR)*

30.

Partai Patriot

31.

Partai Demokrat*

32.

Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI)

33.

Partai Indonesia Sejahtera (PIS)

34.

Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)

41.

Partai Merdeka

42.

Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI)

43.

Partai Sarikat Indonesia (PSI)

44.

Partai Buruh

Tanda * menandakan partai yang mendapat kursi di DPR pada Pemilu 2004.

Contoh ganbar partai politik :